Kamis, 24 April 2008

Isu seputar ESQ...

Assalamualaikum..

Salam 165!
hmm, mau menanggapi isu yg berkembang seputar ESQ...

Aq sempat ngoprek2 mbah google n nyari artikel2 y berkaitan dengan artikel dengan keyword:"ESQ sesat"..setelah mengamati dan memahami keluhan berbagai pihak (halah!) kalo boleh disimpulkan...

(eng ing eng).....
menurut aq: teman2 d luar sana banyak yg mengartikan ESQ secara parsial, alias hanya setengah2 tidak mengamati secara keseluruhan. diantara mereka banyak yg mempertanyakan biaya, eksklusifitas, materi training yg terkesan doktrinitas. namun itu semua tetap saja harus kita kaji dengan ZMP, mengesampingkan persepsi&belenggu.

kalo boleh berpendapat, itu adalah resiko bangsa ini yg semakin beranjak dewasa. bangsa yg semakin berkembang dari segi pemikiran, teknologi informasi dan kebebasan berpendapat. sehingga sedemikian mudah dan cepatnya orang mendapat dan bertukar informasi. dan aq percaya dengan kecerdasan ES (ESQ = Emotional and Spiritual Quotient) yg dipunya oleh alumni, kita akan dengan mudah menangkalnya.

dari segi awam, memang ESQ terkesan ekslusif, mahal, mewah, terbatas untuk kalangan tertentu. namun mari di kaji sedikit lebih dalam. memang trainingnya jarang yg berharga di bawah 1/2jt. namun bukan berarti segala sesuatu di ESQ mahal dan untuk kepentingan bisnis semata yg beralaskan training leadership. ESQ juga menyediakan program training gratis untuk program2 tertentu, kegiatan gratis, dll. bisa di lihat di link:
http://www.esqway165.com/

Nah semua itu dibiayai oleh pemasukan yang salah satunya adalah dari training..Biaya training itu juga digunakan untuk membiayai trainer, Dakwah2 ESQ serta yang lainnya.

mengenai training yang diadakan di hotel2 mewah ini agar peserta tidak merasa dirugikan atas biaya yg telah dikeluarkan. dan tidak selamanya ESQ mengadakan kegiatan diadakan di hotel mewah.

ada beberapa point juga yg membahas tentang materi yang disampaikan atau cara penyampaian materi. aq yakin itu semua ada tujuannya. dan aq bisa pastikan tidak ada doktrinasi tentang suatu ajaran islam baru di ESQ. hanya refreshing kembali apa, siapa dan mengapa kita ada di dunia. dengan cara yang berbeda, namun bukan cara yang keluar dari jalur Islam.

untuk membangun peradaban dibutuhkan pembiayaan, pemikiran, pengorbanan, kerja keras, akhlak dan kontinuitas yang tinggi. pemikiran dibangun dari akhlak yang mulia. oleh karena itu diadakan training dengan tahapan2nya sehingga akhlak yg tadinya bergeser akan perlahan2 kembali kepada fitrahnya. dengan akhlak dan pemikiran yg mulia, akan tercipta pengorbanan, kerja keras dan kontinuitas yang tinggi, namun harus juga dibarengi dengan niat yang tulus dan ikhlas. dan yang terakhir pembiayaan. tanpa yang satu ini hal2 diatas sangat sulit tercapai. Rasul saja sewaktu muda sudah handal dalam berdagang dan dipercaya karena kejujurannya.

kita harus bertindak. bukan dengan memerangi, tapi dengan rasionalisasi. a.k.a speakup. teman2 di luar sana kebanyakan belum mengikuti ESQ, baru mendengar dari cerita. bagaimana mungkin menilai sebuah rumah, tapi melihatnya hanya dari luar. bukankah yg kelihatan dari luar hanya casingnya saja..bahkan aq merasa setelah mengikuti training, aq baru memasuki pintu, belum ruang2 yg lain. banyak rumah yg luarnya mengkilat, tapi dalamnya keropos dan itu kita ketahui setelah masuk ke dalam rumah tersebut.

so, dengan kecerdasan berfikir dan sense yg sudah dibekali kepada kita, sudah menjadi kewajiban untuk masing2 alumni memberi tahu kepada sahabat kita di luar sana, bahwa itu semua ada tujuannya. dan ESQ 165 tidak seburuk seperti yang disampaikan.

mudah2n dengan adanya isu2 seputar ESQ ini, semakin menguatkan ukhuwah dan implementasi dari training yang sudah kita dapatkan. karena sesungguhnya tidak ada 1 daun pun yang gugur di dunia tanpa seizin Allah. dan Allah tidak akan sesuatu jika hanya akan menjadi suatu yang sia-sia.

namun bukan berarti ESQ tanpa cela. semua alumni, trainer sampai Pak Ary Ginandjar sekalipun hanya manusia biasa yang punya salah. mari kita saling memperbaiki diri untuk menuju Indonesia emas 2020. tidak harus melalui ESQ. karena ESQ adalah way/cara bukan tujuan. masing2 kita punya cara dan pandangan masing2 untuk meraih tujuannya.


untuk renungan kita bersama. mohon maaf jika kurang berkenan...
Akhirul kalam...
Wass...